Sekilas Tentang Kehidupan Suku Pedalaman Di Kepulauan Mentawai
TRIP TO MENTAWAI
Cara Mudah Perjalanan Ke Mentawai CP:0852 6547 4666
Jumat, 10 Juli 2015
Mengenal Suku Mentawai di Sumatera Barat
Foto : Fandi Ahmad
Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku. (Baca : Kepulauan Derawan, Surga Menyelam Pulau Tropis).
Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku. (Baca : Kepulauan Derawan, Surga Menyelam Pulau Tropis).
Secara geografis, letak kepulauan Mentawai berhadapan dengan
Samudera Hindia. Jarak kepulauan Mentawai dari Pantai Padang lebih kurang 100
kilometer. Secara turun temurun, suku Mentawai hidup sederhana di dalam
sebuah Uma. Uma merupakan rumah yang terbuat dari kayu pohon. Arsitektur
bangunan rumah Mentawai berbentuk panggung.
Masyarakat Mentawai banyak tinggal di kampung-kampung.
Kampung yang terletak di pinggir sungai pedalaman meski ada yang berada di
pinggir pantai. Tiap kampung terdiri dari tiga sampai lima wilayah yang disebut
perumaan, yang berpusat pada satu rumah adat yang besar atau Uma. Suatu Uma
merupakan bangunan yang besar dan megah. Panjang Uma mencapai hingga 25 meter
dan lebarnya berkisar 10 meter. Kerangka Uma terbuat dari kayu bakau, lantainya
dari batang nibung, dinding rumahnya dari kulit kayu, sedangkan atapnya dari
daun sagu. Fungsi dari Uma sendiri adalah sebagai balai pertemuan umum untuk
upacara dan pesta adat bagi anggota-anggotanya yang semuanya masih terikat
hubungan kekerabatan menurut adat
Agama/kepercayaan masyarakat Mentawai adalah Arat
Sabulungan. Arat berartiadat dan Sabulungan berarti bulu. Agama ini memiliki
pandangan bahwa segala sesuatu yang ada, benda mati atau hidup memiliki roh
yang terpisah dari jasad dan bebas berkeliaran di alam luas. Saat ini agama
masyarakat Mentawai sudah bervariasi. Hal ini mengingat sudah banyak yang
memeluk agama Islam atau Kristen. Dalam pemahaman masyarakat Mentawai bukan
manusia saja yang memiliki jiwa. Hewan, tumbuh-tumbuhan, batu, air terjun
sampai pelangi, dan juga kerangka suatu benda memiliki jiwa. Selain jiwa, ada
berbagai macam ruh yang menempati seluruh alam semesta, seperti di laut, udara,
dan hutan belantara.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai menerapkan
prinsip kesederhanaan. Hal itu terlihat dari cara berpakaian tradisional
masyarakat Mentawai. Para lelaki mengenakan Kabit yakni penutup bagian tubuh
bawah yang hanya terbuat dari kulit kayu. Sementara bagian tubuh atas dibiarkan
telanjang. Untuk para wanita, mereka menutup tubuh bagian bawah dengan
memakai untaian pelepah daun pisang hingga berbentuk seperti rok. Sementara
untuk tubuh bagian atas, mereka merajut daun rumbia hingga berbentuk seperti
baju.
Dalam hukum adat masyarakat Mentawai terdapat
pandangan mengenai hutan. Masyarakat Mentawai memiliki kepercayaan bahwa
kawasan seperti hutan, sungai, gunung, perbukitan, hutan, laut, dan rawa
memiliki penjaga yaitu mahluk halus isebut lakokaina. Mereka yakin lakokaina
ini sangat berperan dalam mendatangkan, sekaligus menahan rezeki.
Dalam melakukan kegiatan beerburu, pembuatan sampan,
merambah/membuka lahan untuk ladang atau membangun sebuah uma maka biasanya
dilakukan secara bersama oleh seluruh anggota uma dan pembagian kerja dibagi
atas jenis kelamin. Setiap keluarga dalam satu uma membawa makanan (ayam, sagu,
dll) yang kemudian dikumpulkan dan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota
uma setelah selesai melaksanakan kegiatan/upacara.
Masyarakat Mentawai bersifat patrinial dan kehidupan
sosialnya dalam suku disebut "uma". Struktur sosial tradisional
adalah kebersamaan, mereka tinggal di rumah besar yang disebut juga
"uma" yang berada di tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan
dan pekerjaan dibagi dalam satu uma. Kelompok-kelompok patrilinial ini terdiri
dari keluarga-keluarga yang hidup di tempat-tempat yang sempit di sepanjang
sungai-sungai besar. Walaupun telah terjadi hubungan perkawinan antara
kelompok-kelompok uma yang tinggal di lembah sungai yang sama, akan tetapi
kesatuan-kesatuan politik tidak pernah terbentuk karena peristiwa ini. Struktur
sosial itu juga bersifat egalitarian, yaitu setiap anggota dewasa dalam uma
mempunyai kedudukan yang sama kecuali "sikerei" (atau dukun) yang
mempunyai hak lebih tinggi karena dapat menyembuhkan penyakit dan memimpin upacara
keagamaan.
Kamis, 31 Juli 2014
Bagi dunia luar,
Mentawai terkenal sebagai daerah tujuan surfing atau berselancar. Turis
mancanegara terutama dari Australia sering bolak-balik ke Mentawai
dengan akses transportasi
yang masih terbatas. Akses ke Kabupaten Mentawai saat ini satu-satunya
hanya bisa dilakukan dari Kota Padang, yaitu melalui Pelabuhan Udara
Internasional Minangkabau atau melalui Pelabuhan Laut Bungus.
Sebelumnya, untuk transportasi orang bisa juga dilakukan dari Pelabuhan Muaro, tapi telah beberapa tahun belakangan pelabuhan tersebut tidak dibuka lagi untuk mengangkut orang, khususnya bagi kapal ferry. Sedangkan untuk transportasi udara, sudah mulai dibuka sejak tahun 2007 yang melayani rute Padang - Rokot. Namun sejak kejadian pesawat kecil yang melayani Padang - Mentawai tersebut jatuh di Bahorok (Sumatera Utara), perhubungan udara kembali terputus.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam pemberitaan di media massa menyebutkan akan mengaktifkan kembali penerbangan Padang - Mentawai pada awal tahun 2012, namun sampai sekarang setahu saya belum ada pelayanan penerbangan yang melayani rute penting ini. Satu-satunya moda transportasi Padang - Mentawai atau Mentawai - Padang yang tersedia adalah melalui laut. Berharap akses Padang ke Mentawai melalui udara atau pesawat/penerbangan kembali dibuka dalam waktu dekat.
Berikut info pelayaran Padang - Mentawai:
1. Kapal Motor (KM) Ambu-Ambu
Kapal Ferry ini berangkat dari Pelabuhan Bungus Padang yang berlokasi di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan jarak tempuh lebih kurang setangah jam dari Pasar Raya Padang. Dari Bandara Internasional Minangkabau Airport anda bisa menyewa Taxi antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000,- dengan jarak tempuh paling lama sekitar satu jam jika melalui Jalan By Pass Padang dengan catatan tidak ada kemacetan.
Menuju pelabuhan yang terletak di selatan Kota Padang ini juga bisa menggunakan angkutan umum atau angkot maupun menggunakan jasa ojek dari Pasar Raya Padang. Taxi juga bisa menjadi alternatif untuk menjadi moda tranportasi dari Padang ke Pelabuhan Bungus.
Harga tiket kapal KM Ambu-ambu untuk kelas ekonomi Rp 75.000, jika menyewa matras dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 50.000. Untuk kelas angkutan kapal yang menyediakan kasur harga tiket Rp 105.000. Sedangkan bagi anda yang ingin merasakan nikmatnya berlayar dengan KM Ambu-Ambu bisa mengambil kelas ekslusif dengan tarif Rp 400.000.
Jadal pelayaran KM Ambu-Ambu
Padang - Sipora (Tua Pejat) setiap hari Minggu jam 20.00 WIB
Padang - Sikakap setiap hari Selasa jam 20.00 WIB
Padang - Siberut setiap hari Kamis jam 20.00 WIB
2. Kapal Motor Gambolo
Transportasi laut Padang ke Mentawai dilayani KMP Gambolo sejak Maret 2013 dengan kapasitas muatan 500 gross ton (GT). Kapal senilai Rp 260 miliar ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dengan 149 tempat tidur dengan daya tampung sampai 300 orang penumpang.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Gambolo selain melayani rute Padang-Mentawai pergi pulang, juga singgah di empat pulau besar di Kepulauan Mentawai, dengan jadwal rute pelayaran bergantian dengan jadwal pelayaran KMP.Ambu-Ambu diatas yang sebelumnya telah melayani rute pelayaran Padang-Mentawai sejak bertahun-tahun.
Dalam enam hari bisa bergantian dengan Ambu-ambu sehingga dapat memberi pelayanan penumpang Padang-Mentawai untuk setiap hari, kecuali pada Minggu. KMP Gambolo dibuat dengan teknologi mukhtahir terutama pada mesin, serta kekuatannya lebih dari KMP Ambu-ambu.
KMP Gambolo rute pelayanan penumpang sampai ke empat pulau di Kepulauan Mentawai, beda dengan KMP Ambu-ambu yang hanya melayani Padang-Tua Pejat dan Padang-Sikakap. Operasional KMP Ambu-Ambu dan KMP Gambolo berada dibawah ASDP Indonesia Ferry Cabang Padang.
2. Kapal Motor (KM) Sumber Rezeki
Kapal ini berangkat dari Muaro Padang, tidak jauh dari Jembatan Siti Nurbaya atau Pantai Padang. Kapal sumber rezeki melayani pelayaran dari Padang menuju Sipora setiap hari Jum'at jam 20.00 WIB.
Harga tiket untuk pelayaran menggunakan kapal Sumber Rezeki Rp 125.000 sudah termasuk kamar. Sedangkan kelas ekonomi tarif tiket yang ditawarkan seharga Rp 105.000 tanpa ruangan dan tanpa matras.
Nah itulah sekilas informasi akses transportasi dari Padang ke Mentawai. Untuk pelayaran jarak jauh, banyak diantara pengguna kapal yang pernah pergi ke Mentawai dari Padang merekomendasikan naik Kapal Motor Ambu-Ambu atau Kapal Motor Gambolo. Lalu, kapan rencana anda akan berangkat ke Mentawai?
Sebelumnya, untuk transportasi orang bisa juga dilakukan dari Pelabuhan Muaro, tapi telah beberapa tahun belakangan pelabuhan tersebut tidak dibuka lagi untuk mengangkut orang, khususnya bagi kapal ferry. Sedangkan untuk transportasi udara, sudah mulai dibuka sejak tahun 2007 yang melayani rute Padang - Rokot. Namun sejak kejadian pesawat kecil yang melayani Padang - Mentawai tersebut jatuh di Bahorok (Sumatera Utara), perhubungan udara kembali terputus.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam pemberitaan di media massa menyebutkan akan mengaktifkan kembali penerbangan Padang - Mentawai pada awal tahun 2012, namun sampai sekarang setahu saya belum ada pelayanan penerbangan yang melayani rute penting ini. Satu-satunya moda transportasi Padang - Mentawai atau Mentawai - Padang yang tersedia adalah melalui laut. Berharap akses Padang ke Mentawai melalui udara atau pesawat/penerbangan kembali dibuka dalam waktu dekat.
Berikut info pelayaran Padang - Mentawai:
1. Kapal Motor (KM) Ambu-Ambu
Kapal Ferry ini berangkat dari Pelabuhan Bungus Padang yang berlokasi di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan jarak tempuh lebih kurang setangah jam dari Pasar Raya Padang. Dari Bandara Internasional Minangkabau Airport anda bisa menyewa Taxi antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000,- dengan jarak tempuh paling lama sekitar satu jam jika melalui Jalan By Pass Padang dengan catatan tidak ada kemacetan.
Menuju pelabuhan yang terletak di selatan Kota Padang ini juga bisa menggunakan angkutan umum atau angkot maupun menggunakan jasa ojek dari Pasar Raya Padang. Taxi juga bisa menjadi alternatif untuk menjadi moda tranportasi dari Padang ke Pelabuhan Bungus.
Harga tiket kapal KM Ambu-ambu untuk kelas ekonomi Rp 75.000, jika menyewa matras dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 50.000. Untuk kelas angkutan kapal yang menyediakan kasur harga tiket Rp 105.000. Sedangkan bagi anda yang ingin merasakan nikmatnya berlayar dengan KM Ambu-Ambu bisa mengambil kelas ekslusif dengan tarif Rp 400.000.
Jadal pelayaran KM Ambu-Ambu
Padang - Sipora (Tua Pejat) setiap hari Minggu jam 20.00 WIB
Padang - Sikakap setiap hari Selasa jam 20.00 WIB
Padang - Siberut setiap hari Kamis jam 20.00 WIB
2. Kapal Motor Gambolo
Transportasi laut Padang ke Mentawai dilayani KMP Gambolo sejak Maret 2013 dengan kapasitas muatan 500 gross ton (GT). Kapal senilai Rp 260 miliar ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dengan 149 tempat tidur dengan daya tampung sampai 300 orang penumpang.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Gambolo selain melayani rute Padang-Mentawai pergi pulang, juga singgah di empat pulau besar di Kepulauan Mentawai, dengan jadwal rute pelayaran bergantian dengan jadwal pelayaran KMP.Ambu-Ambu diatas yang sebelumnya telah melayani rute pelayaran Padang-Mentawai sejak bertahun-tahun.
Dalam enam hari bisa bergantian dengan Ambu-ambu sehingga dapat memberi pelayanan penumpang Padang-Mentawai untuk setiap hari, kecuali pada Minggu. KMP Gambolo dibuat dengan teknologi mukhtahir terutama pada mesin, serta kekuatannya lebih dari KMP Ambu-ambu.
KMP Gambolo rute pelayanan penumpang sampai ke empat pulau di Kepulauan Mentawai, beda dengan KMP Ambu-ambu yang hanya melayani Padang-Tua Pejat dan Padang-Sikakap. Operasional KMP Ambu-Ambu dan KMP Gambolo berada dibawah ASDP Indonesia Ferry Cabang Padang.
2. Kapal Motor (KM) Sumber Rezeki
Kapal ini berangkat dari Muaro Padang, tidak jauh dari Jembatan Siti Nurbaya atau Pantai Padang. Kapal sumber rezeki melayani pelayaran dari Padang menuju Sipora setiap hari Jum'at jam 20.00 WIB.
Harga tiket untuk pelayaran menggunakan kapal Sumber Rezeki Rp 125.000 sudah termasuk kamar. Sedangkan kelas ekonomi tarif tiket yang ditawarkan seharga Rp 105.000 tanpa ruangan dan tanpa matras.
Nah itulah sekilas informasi akses transportasi dari Padang ke Mentawai. Untuk pelayaran jarak jauh, banyak diantara pengguna kapal yang pernah pergi ke Mentawai dari Padang merekomendasikan naik Kapal Motor Ambu-Ambu atau Kapal Motor Gambolo. Lalu, kapan rencana anda akan berangkat ke Mentawai?
Langganan:
Komentar (Atom)

